JAKARTA – Tanggal 14-17 Oktober 2021, group pecinta Mercedes-Benz W123 yang menamakan dirinya sebagai Tiger Lovers (TiLo) baru saja menggelar perjalanan menuju Yogyakarta yang mereka usung dalam balutan tema ‘Tiger Lovers Touring Jogja Istimewa’. Perkumpulan yang baru terbentuk selama satu tahun ini merupakan sebuah wadah berkumpulnya para pecinta Mercedes-Benz W123 dari berbagai kalangan, namun memiliki satu tujuan, yaitu persaudaraan.

Tiger Lovers Wisata dan Kulineran ke Yogyakarta

Selalu mengadakan kumpul-kumpul di bilangan Pondok Indah, Tiger Lovers ini tidak mau disebut sebagai klub maupun komunitas otomotis seperti yang lainnya. Karena disini hanyalah ajangnya mereka bercengkerama dan bertukar pikiran mengenai kendaraan Mercedes-Benz W123 yang diproduksi dari tahun 1976-1986.

Bambang Hariyadi, salah satu tokoh klub otomotif terutama Mercedes-Benz di Indonesia mengungkapkan bahwa turing terjauh TiLo ini sangat menarik. Karena penuh dengan keceriaan, dan saya melihat seluruh peserta sangat antusias. “Satu lagi, dari perjalanan, destinasi, penginapan, dan pastinya kulinernya sangatlah memuaskan, sehingga semua peserta happy,” ungkap Bambang.

Baca juga :  Di Ajang 'Toyota Jamboree 2019' TYCI Raih 3 Prestasi Bergengsi

Tiger Lovers Wisata dan Kulineran ke Yogyakarta

Sementara Ade Subhan mengatakan, TiLo merupakan sebuah group Whatsapp dan juga tempat kumpul-kumpul semata. Tidak ada niatan kami untuk menjadikan TiLo ini menjadi klub maupun sebuah organisasi otomotif. Karena kita semua klub serta kiblat masing-masing, jadi saya berharap tidak ada prasangka kurang baik mengenai TiLo ini.

Tiger Lovers Wisata dan Kulineran ke Yogyakarta

Bicara turing ke Yogyakarta ini, Ade mengungkapkan bahwa ini merupakan perjalanan pertama paling jauh dari Tiger Lovers. Namun bukan benar-benar yang pertama buat teman-teman, karena kebanyakan juga berasal dari klub maupun komunitas otomotif.

Baca juga :  Jamnas ke-IX HTCI Ajang Silaturahmi Pemilik Honda Tiger

Tiger Lovers Wisata dan Kulineran ke Yogyakarta

“Jadi mereka telah merasakan turing itu seperti apa. Yang terpenting, disini kita lebih menjalin kekeluargaan. Semua sama, tidak ada Ketua, Presiden dan jika ada yang bicara aneh-aneh tentang TiLo, lupakan saja,” ungkap Ade.

Sedangkan Andi ‘UUL’ menjelaskan, sebuah perjalanan yang luar biasa dan menyenangkan. Meskipun berasal dari berbagai klub dan komunitas otomotif berbeda, dalam perjalanan turing Jakarta-Yogyakarta ini sangat terlihat ikatan kekeluargaan diantara mereka. “Selain lokasi yang kita kunjungi sangat keren dan harus melalui rute menantang, kuliner yang kita datangi juga sangat luar biasa serta bikin nagih,” jelas Andi.

Baca juga :  40 Tahun G-Class, MJI Gelar Batik Touring 2019

Tiger Lovers Wisata dan Kulineran ke Yogyakarta

Aditya Adhinata, salah satu peserta turing TiLo menuju Yogyakarta juga mengungkapkan, selama mengikuti perkembangan TiLo ini, saya bisa menyimpulkan bahwa group ini memang hanya mengedepankan hubungan pertemanan antara sesama pehobi Mercedes-Benz W123. “Saya pribadi juga sangat mendukung di TiLo ini tidak ada aturan (dalam arti yang positif). Karena dalam sebuah pertemanan aturannya hanya budaya, yaitu saling menghormati,” jelas Aditya.