CIKARANG – Pereli nasional Rifat Sungkar bersama navigator M. Redwan berhasil menjadi yang tercepat di Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2019 putaran kedua, yang berlangsung di Sirkuit Central Park Meikarta, Cikarang, Jawa Barat, Minggu (29/9) akhir pekan kemarin.

Setelah menyelesaikan empat Etape Khusus, Rifat berhasil mencatatkan total waktu 13 menit 37,5 detik, sekaligus mengamankan gelar juara kelas M1 serta juara umum pertama.

Di hari pertama, Rifat terlibat dalam pertarungan sengit dengan pesaing-pesaingnya. Alhasil, catatan waktu antara pereli tercepat di Kelas M1 yaitu Ryan Nirwan dan Rifat yang berada di posisi ke empat, hanya terpaut kurang dari dua detik.

Namun di hari kedua, Rifat menunjukkan kepiawaiannya dan akhirnya berhasil keluar sebagai juara pertama dengan total catatan waktu 13 menit 37,5 detik, disusul Rizal Sungkar/ Joshi Mayer Hutapea yang berhasil menjadi juara kedua, dengan selisih waktu 2,1 detik, sedangkan Ryan Nirwan/Adi Indiarto dan H Rivan Vahira/Andi Rendy masing-masing juara ketiga dan keempat.

Baca juga :  Xpander Rally Team Siap Debut di Kompetisi Sesungguhnya

Persaingan di grup lain juga tak kalah seru. Di Grup F yang merupakan grup entry level dengan penggerak roda depan, Andre DG/Jujuk Margono yang menjadi juara pertama membuktikan bahwa mesin itu bukan segala-galanya. Terbukti bahwa pemilihan sasis yang akurat dan kelas yang tepat menjadi kunci kemenangan.

Sementara di grup R, setelah berhasil memimpin di hari pertama, Emmanulle Amandio harus merelakan posisinya karena tidak dapat start di hari kedua akibat kendala pada mesin mobilnya. Juara pertama Grup R sendiri akhirnya diraih oleh Erwin Mancha/Maman Aruman. Di Grup J, Donny SQ/Jhoniawan berhasil keluar sebagai Juara pertama.

Baca juga :  Resmi, Jakarta Tuan Rumah Formula E 2020, Catat Tanggalnya

Persaingan ketat yang mendominasi Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2019 putaran kedua kali ini dikarenakan karakter reli aspal di mana grip kendaraan menjadi lebih konsisten. Faktor tersebut membuat kemampuan antar pereli menjadi cukup berimbang, sehingga tingkat kompetisi reli tarmac/aspal lebih tinggi dibandingkan reli gravel/tanah.

Rifat Sungkar yang juga menjadi Ketua Komisi Rally Ikatan Motor Indonesia mengungkap-kan dalam 10 tahun terakhir, terjadi perubahan tren di dunia reli, penyelenggaraan reli aspal menjadi alternatif utama.

Menurut Rifat, Komisi reli selalu update dengan keadaan yang ada dan melihat reli masih punya potensi untuk berkembang. Dan untuk menjaring peserta-peserta baru ini bisa dimulai dari reli aspal karena bisa mengundang komunitas lainnya seperti komunitas balap dan drifting.

Baca juga :  Setelah 12 Tahun Rehat, Rifat Sungkar Kembali Berlaga Bersama Mitsubishi XPANDER AP4

“Sehingga saya sangat berharap bahwa akan semakin banyak pereli-pereli muda yang ikut berkompetisi, sehingga proses regenerasi dapat berjalan dengan baik, dan prestasi para pereli Indonesia cukup dapat dibanggakan di tingkat internasional,” papar Rifat. [Po/Rst]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *