JAKARTA – Tepat 31 tahun yang lalu, Enzo Ferrari pendiri mobil sport Ferrari sekaligus pendiri tim balap Scuderia Ferrari meningal dunia pada usia 90 tahun. lahir pada 18 Februari 1898 di Modena. Sejak kecil Enzo telah bercita – cita untuk menjadi pebalap.

Sebelum sukses meraih mimpinya, Enzo seperti banyak pemuda Italia pada zamannya, Enzo sempat merasakan bertugas di ketentaraan dalam Perang Dunia 1 namun Enzo dipecat dari dinas setelah mengalami sakit.

Setelah selesai berdinas di ketentaraan, ia kemudian mengeluti dunia industri otomotif dengan bergabung di perusahaan kecil yang bernama CMN di Milan. Perusahaan otomotif yang khusus mendesain truk bekas menjadi mobil yang lebih kecil. Sebelum pada akhirnya ia menjadi pebalap untuk Alfa Romeo.

Baca juga :  Eranya Truk Listrik, Sang Legendaris Siap Hadirkan Fuso eCanter ke Indonesia

Sempat merasakan menjadi pebalap di tim Alfa Romeo dan berkerja selama sembilan tahun. Pada tahun 1923 ia sempat mendapatkan penghargaan berupa badge The Prancing Horse (Kuda Jingkrak) saat ia berlaga di balap mobil Revenna.

Divisi balap perusahaan secara resmi mengadopsi nama Scuderia Ferrari dan mulai menggunakan logo kuda jingkrak yang kemudian menjadi salah satu lambang yang paling dikenal di dunia.

Lambang kuda jingkrak ini terinspirasi dari sebuah lukisan yang terdapat pada badan sebuah pesawat tempur yang diterbangkan oleh Francesco Baracca dalam perang Dunia I.

Baca juga :  Sejarah & Kiprah Sukses MG hingga Resmi Masuk ke Indonesia

Enzo Ferrari akhirnya resmi meninggalkan Alfa Romeo pada tahun 1939 untuk serius memulai bisnisnya sendiri dengan mendirikan pabrik suku cadang untuk tim balap lain.

Saat perang Dunia II dimulai, pabrik Enzo sempat memproduksi perlengkapan perang untuk pemimpin Italia Mussolini. Mengalami masa – masa krisis keuangan akibat perang  dan pabriknya dibom oleh pasukan Sekutu.

Setelah perang Dunia II berakhir ia memindahkan pabriknya dari Modena ke Marenello.

Enzo mulai membuat mobil dengan namanya sendiri pada tahun 1947 dan secara resmi mendirikan Ferrari S.p.A. Dimana perusahaan tetap berbasis di kota kecil Maranello hingga hari ini.

Baca juga :  Implementasi Industri 4.0, Universal Robots Incar Pasar Otomotif Indonesia

Sempat memenangkan balapan 24 jam Le Mans 1949. Ferrari akhirnya bergabung dengan Formula 1 dan sejak saat itu tidak pernah absen pada ajang balap Formula 1.

Ferrari terus membuat mobil sport dan mobil balap sejak saat itu, dan sukses menjadi mobil yang paling lengendaris dan paling digemari oleh para pecinta mobil sport hingga saat ini. [Po/Ajr]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *